Asas-asas pendidikan dan penerapannya




DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN
ASAS-ASAS PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA

OLEH : 1. DIDI OKTAVERA 2. WAHYU AGUNG SAPUTRA  / TH. 2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya penulis bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini. Penulis  berharap pembuatan makalah ini dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak.
            Dalam makalah ini akan dibahas mengenai landasan danAsas Pokok Pendidikan serta Penerapannya. Adapun pokok-pokok yang dibahas dalam makalah ini adalah landasan danAsas Pokok Pendidikan dan Penerapan asas-asas pendidikan. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan berbagai literature  yang telah dibaca . Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

                                                                                                                              Padang, Februari 2014

                                                                                                                                                     Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I  PENDAHULUAN
§ LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................
§ RUMUSAN MASALAH..........................................................................................
§ TUJUAN....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
§ ASAS-ASAS PENDIDIKAN....................................................................................
§ PENERAPANNYA....................................................................................................
BAB III PENUTUP
§ KESIMPULAN.........................................................................................................
§ SARAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah

          Kemajuan Ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini brdampak lagsung pada bidang Norma kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan kurang trampil, terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global, serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistik sehingga raawan terhadap timbulnya gejolak sosial dan disintegrasi bangsa. Adanya pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan tegnologi, menjadi semakin penting untuk kemajuan suatu bangsa. Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik atau sumber daya alam ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kepercayaan. Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life Skill), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini mulai pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang akan membuatnya menjadi masyrakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat (Lige Long Learning). Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.

 Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asas yang dikalia adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan landasan pendidikan?
b. Apa saja macam-macam landasan pendidikan?
c. Apakah yang dimaksud dengan asas-asas pendidikan?
d. Apa sajakah asas-asas pokok pendidikan?

1.3 Tujuan 

a. Untuk mengetahui pengertian landasan pendidikan.
b. Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengertian asas-asas pendidikan.
d. Untuk mengetahui asas-asas pokok pendidikan.


BAB II

PEMBAHASAN



A.ASAS-ASAS PENDIDIKAN
1. Asas Semesta, Menyeluruh dan Terpadu
Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia. Menyeluruh maksudnya, pendidikan harus mencangkup semua jenis dan jenjang pendidikan. Terpadu artinya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan pembangunan Bangsa.
Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan bangsa

2. Asas Belajar sepanjang hayat 
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan seumur hidup”. UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus :
1. Meliputi seluruh hidup setiap individu.
2. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap individu.
4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk yang formal, non formal dan informal.
  Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar pendidikan seumur hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif dan serentak dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis belajar sepanjang hayat

3. Asas Tanggung Jawab Bersama

Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain. Tanggung jawab sangat berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap tugas atau perbuatan yang dilakukan. Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa adanya tanggung jawab akan terjadi secara tidak terarah dan cenderung asal-asalan saja dan bahkan dapat menimbulkan masalah yang lain lagi.
Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas tanggung jawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yakni membimbing dan mendidik para siswa agar dapt tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Aktualisasi dari pengembangan dan penerapan asas tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kegiatan pendidikan akan tercermin dalam pemilihan dan penetapan materi, metode, strategi, pelaksanaan, hubungan antara guru dengan siswa, sampai pada evaluasi, harus berfokus pada pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran itu.

4. Asas Manfaat, Adil dan Merata

Pendidikan yang diselenggarakan harus berguna bagi peningkatan hidup manusia dan masyarakat. Sementara itu asas adil dan merata maksudnya adalah bahwa penyelenggaraan pendidikan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

5. Asas Tut wuri Handayani  (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani)

Ajaran Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara
Ing Ngarso Sung Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.
Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan.
Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sung TulodoIng Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang – orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat.
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922).. Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas.
Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Keadaan yang dapat ditemukan dalam pendidikan berkaitan dengan asas ini antara lain :
a.       Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan keterampilan yang diminati di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan sesuai potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
b.      Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati agar mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan bidang yang diinginkan.
c.       Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan keterampilan yang diminati sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
d.      Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam fisik dan mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan keadaanya.
e.       Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
f.       Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuanya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat.

6. Asas Kemandirian dalam Belajar
Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas tut wuri handayani dan belajar sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran komunikator, fasiltator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut. 

C.PENERAPANNYA
Penerepan Asas-asas Pendidikan dalam Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan Komunikasi oleh Guru
Dewasa ini masih terdapat kecenderungan bahwa peserta didik masih terikat oleh penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatan pembelajaran dengan mengandalkan metoda ceramah. Dalam komunikasi yang demikian, pendidik menenmpatkan dirinya dalam kedudukan yang lebih tinggi dari peserta didik.
Masalah Tujuan Belajar
Sebagaimana dikemukakan pada bagian terdahulu, kemajuan ilmu dna teknologi yang amat pesat menuntut orang untuk belajar secara terus-menerus sepanjang hayatnya. Sehubungan dengan hal itu tujuan belajar yang learning to know dan learning to do saja ternyata belum cukup. Oleh karena kemajuan teknologi, terutama kemajuan transportasi dan komunikasi, memmbuat dunia semakin sempit ,sehingga intensitas interaksi antar manusia semakin tinggi tanpa dibatasi oleh perbedaan suku, ras, dan asal-usul. Sehubungan dengan itu, tujuan belajar sudah harus diperluas dengan menambahkan learning to life together. Selanjutnya akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang berimplikasi pada perubahan lapangan pekerjaan, mengakibatkan apa yang dipelajari hari ini belum tentu sesuai dengan tuntutan lapangan kerja yang berubah pada beberapa tahun berikutnya. Untuk itu tujuan kegiatan pembelajaran perlu diperluas.





BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pendidikan memang telah disadari oleh banyak pihak, merupakan kebutuhan yang penting. Telah terjadi pergeseran  yang menggembirakan, kini pendidikan ditempatkan dalam posisi kebutuhan primer. jika mengingat tujuan pendidikan intuk membentuk manusia seutuhnya, mari kita tengok sebentar pendidikan di Indonesia. Apakah telah berupaya  untuk membentuk manusia seutuhnya? Membentuk manusia tidak sekadar dari sisi kognitif saja, butuh pembentukan moral yang baik. Namun kenyataannya, di Indonesia sebagian besar sekolah lebih menikberatkan pada kualitas kognitif saja. Inilah tugas kita  bersama dalam rangka menuju Indonesia yang lebih maju.
Kesejahteraan pendidik kini lebih diperhatikan agar kualitas pengajaran yang berjalan juga semakin baik. Pengadaan Dana untuk infrastruktur dan operasional juga telah ditata dengan sedemikian rupa oleh para pejabat yang berwenang. penyelewengan dana pendidikan harus mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak agar tidak menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural. Setiap masyarakat termasuk di Indonesia.
Landasan yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan yaitu landasan filosofi, sosiologis, dan kultural. sedangkan landasan ilmiah dan teknologi yaitu landasan yang membekali tenaga kependidikan dan tenaga sumber bahan ajaran hingga mendorong pendidikan itu menjemput masa depan.
Asas-asas pendidikan yang memberikan corak khusus dalam penyenggaraan pendidikan dan memberi corak hasil-hasil pendidikan yakni manusia dan masyarakat Indonesia.

3.2 SARAN
Untuk menyempurnakan makalah  asas-asas pendidikan dan penerapannya ini pembuat sangat berharap adanya suatu kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah asas dan falsafah ini, dan pembuat mengucapkan banyak terimakasih dan mohon maaf bila ada kekurngan dari isi yang dibuat.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayanto, DN. 2007. Pemikiran Kependidikan (dari Filsafat ke Ruang Kelas). Jakarta : LeKDiS
- Komar, O. 2006. Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung : Pustaka Setia
- Pidarta, M. 1997. Landasan Kependidikan (Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia). Jakarta : PT. Rineka Cipta
- Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
- Suhartono, S. 2007. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media